Pengetahuan dan Persepsi Masyarakat Pengelola Padang Savana Sebuah kajian Gender di Sumba Timur, Indonesia
Abstract
Dinamika perubahan penggunaan lahan seringkali menyebabkan menurunnya kualitas lahan dan berkurangnya kemampuan lahan menopang kehidupan manusia. Upaya pemulihan lahan (restorasi atau rehabilitasi) perlu dilakukan. Studi Gender dilakukan untuk memahami peran perempuan dan laki-laki dalam pengelolaan lahan dan sumber daya alam lainnya sebagai bagian dari upaya restorasi lahan di Kecamatan Haharu, Sumba Timur. Temuan dalam studi ini adalah bahwa perempuan dan laki-laki memiliki kontribusi yang hamper sama dalam mengelola lahan pertanian, pengelolaan ternak, dan menyeiakan air sebagai bentuk kegiatan produktif dalam setiap rumah tangga. Namun, nampaknya perempuan memiliki beban kerja yang lebih besar daripada laki-laki karena tanggung jawab mereka untuk pekerjaan domestic pun cukup besar. Mengenai pengetahuan tentang pemanfaatan lahan dan preferensi atas lahan, persepsi laki-lakii lebih kepada jangka panjang yang berhubungan dengan perkiraan ekonomi di masa depan, sedangkan perempuan lebih focus pada kebutuhan ekonomi jangka pendek, kalkulasi ekonomi saati ini, mengurangi modal melalui penggunaan tenaga kerja dan input yang rendah. Dalam mengkaji relasi gender dalam rumah tangga, ada indikasi relasi yang lemah, yang terlihat pada rendahnya kepercayaan diri perempuan dalam mengemukakan pendapat. Lemahnya relasi gender ini semakin terjadi pada kelompok yang memiliki status social paling rendah di masyarakat. Pada dasarnya, pelibatan baik perempuan dan laki-laki dalam proses restorasi sangat penting, tetapi perlu memperhatikan beban kerja perempuan dan strata social yang berlaku di masyarakat