Prioritas Tanaman Pilihan Masyarakat di Kecamatan Haharu, Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur
Abstract
Haharu merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Sumba Timur dengan cuaca dan kondisi alam yang lebih ekstrem dibandingkan wilayah Indonesia lainnya. Salah satu saat terjadinya cuaca ekstrem adalah tanggal 19 Januari 2016 di Desa Napu dengan suhu 34-35oC, kelembapan 55%, evaporasi 8-10 mm, dan curah hujan hanya 3-4 bulan per tahun (bulan November/Desember???Maret/April).Selain kondisi cuaca yang ekstrem, Kecamatan Haharu memiliki kondisi tanah yang sulit diolah dengan kandungan liat yang tinggi, yaitu tanah vertisol, dengan ciri sebagai berikut: berwarna hitam, kandungan liat tinggi, pada musim kering merekah, dan pada musim hujan licin dan merapat. Kondisi tanah seperti ini biasanya terbentuk dari bahan induk kapur (kalsium tinggi). Beberapa wilayah lain dengan ciri tanah seperti ini di Indonesia adalah Caruban, Madiun, Ngawi, Cepu, dan Bojonegoro. Akan tetapi daerah-daerah ini memiliki ketebalan tanah yang dalam. Tidaklah demikian halnya dengan Kecamatan Haharu yang tanahnya dangkal karena batu karang dan batu kapur sehingga yang bisa ditanami rata-rata hanya 20-30 cm tebalnya